Showing posts with label science. Show all posts
Showing posts with label science. Show all posts

Wednesday, February 15, 2012

Membersihkan Sisik ikan #Learn by doing 1

Pengen berbagi kesusahan yang saya alami waktu weekend kemarin,.
Saya sedang membersihkan 3 ekor ikan bandeng untuk dijadikan pepes (my favorite menu) :D
tiba-tiba mati lampu 
  • Ikan yang pertama, saya membersihkan sisik ikan dengan cara memegang ikan dengan arah kepala ikanmenghadap bawah, ekornya dekat pergelangan tangan, lalu saya membersihkan sisik-nya pake pisau ke arah kepala ikan (ke bawah), hasilnya sisik ikan yang terlepas dengan sukses 'mencelat' alias melesat berhamburah ke arah atas, keluar wastafel, sampel kebaju saya :(

Sunday, June 20, 2010

Belajar Mengajar

Setelah sekian lama nggak update blog ini (bukan karena sibuk, tapi males, hehe)
Tadi pagi saya liat acara VOA menayangkan infomasi tentang seseorang bernama Salman Khan, yang mengisi waktunya menjadi guru matematika di dunia maya, hingga alkhirnya mendirikan Khan Academy.
Kalau dilihat di Khan Academy tidak hanya pelajaran matematika yang dia ajarkan tetapi juga kimia dan fisika. Uniknya Khan mengajarkannya lewat video yang bisa didownload, dan kelas dunia maya tanpa bertatap muka...dan yang lebih hebatnya lagi Khan melakukannya for free *two thumbs up*

Hmm..saya jadi ingin banting setir jadi pengajar :)

Sunday, March 28, 2010

ADI

Siapa itu ADI, apa itu ADI?
mungkin banyak yang lupa atau tidak 'ngeh' apa itu ADI.
ADI adalah Acceptable Daily Intake, yaitu menentukan seberapa banyak konsumsi BTP setiap hari yang dapat diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan.

Apa pula itu BTP? BTP adalah bahan tambahan pangan , bahan aditif yang tambahkan ke dalam makanan yang dapat merubah/menambah rasa, sifat dan visual makanan itu sendiri.
Seperti kita semua makanan yang kita makan mengandung bahan tambahan pangan, contohnya pengawet makanan, pemanis buatan, pewarna makanan, penguat rasa, dll.
Tetapi penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia.

Maka munculah ADI untuk melindungi konsumen. Nilai ADI diperoleh dari rumus :
ADI = 1/100 x NEL mg/kg BB/hari

**NEL (No observed effect level) yaitu: “The maximal dose level that has not induced any sign of toxicity in the most susceptible species of animals tested and using the most sensitive indicator of toxicity”. Ini berarti bahwa faktor keamanan untuk zat tambahan makanan telah ditentukan sebesar 100**

Nah, dari nilai ADI ini kita bisa menghitung batas konsumsi suatu makanan yang mengandung BTP dalam setiap harinya.
Misalnya, saya dengan berat badan 50kg memakan makanan merk X mengandung aspartam 20mg/takaran saji. sedangkan nilai ADI untuk aspartam adalah 40mg/BB. Sehingga kita bisa menghitung :
Batas maksimal konsumsi mkanan X per hari = (40mg/kg x 50 kg)/20 mg = 10
Jadi dalam sehari maksimal saya mengkonsumsi makanan X itu adalah 10 pcs.

Eits,,tapi jangan lupa, kemungkinan tidak cuma satu jenis makanan yg kita makan yg mangandung aspartam. Misal ADI aspartam adalah 40mg/kg BB, jadi setiap hari saya boleh mengkonsumsi 40x50=200mg aspartam. Jadi kalo pagi hari saya sudah minum kopi sachet mengandung 80mg aspartam, jatah saya hari itu tinggal 120 mg aspartam.
So, hitung sendiri ya..jangan-jangan kita sudah melibihi nilai ADI.
Oiya, berarti semakin berat tubuh kita semakin besar batas toleransi terhadap BTP.
Dan tidak rugi juga kalau kita tahu sifat-sifat BTP dan efek sampingnya.
Okay, semoga bermanfaat :D


sumber : ini dan itu

Friday, January 2, 2009

Rambut Rontok, Zinc, Pb, dan Vitamin C

Yah begini lah Kalo jd chemist gak jauh-jauh kerjanya dari bahan kimia..
kalo orang denger bahan kimia, kesan nya menakutkan ya..
(padahal adalah SANGAT menakutkan..)
parah nya saya yg seorang chemist ini kadang gak sadar kalo zat itu berbahaya..
karena sudah terbiasa sehari-hari bersentuhan dengan zat itu..

terkadang saya suka ketakutan sendiri..jangan-jangan tubuh saya mengalami mutasi akibat zat kimia itu..
seperti hari ini, saya baru sadar kalo sudah selama 3bulan ini rambut saya rontok hebat, (dulu waktu sma pernah sih waktu sakit). Tapi sekarang saya sedang tidak merasa sakit, tapi rambut rontok banget. Pake tonic gak mempan,,lalu kata ibu saya mungkin kekurangan zinc. Setelah minum suplemen zinc pun tetep rontok..

saya jadi takut dan mengkaitkan nya dengan zat-zat kimia yg menjadi 'mainan' sehari-hari..
(perlu dicatat sebenernya sabun,sampho, itu zat kimia juga..hehe..setiap hari kita pake zat kimia).
Lead, timbal atau di singkat Pb adalah salah satu mainan saya di lab..(hiyy menakutkan ya)..
Padahal jangan kan bermain dengan Pb di lab, setiap hari di udara (terutama tempat padat kendaraan) kita sudah terpapar Pb.
Jadi saya ini double deh menghadapi bahaya terpapar Pb, sempat berpikir juga jangan-jangan rambut rontok karena ini..

Sudah sempet googling, mencari artikel yg bersangkutan..tapi memang tidak/belum menemukan kaitan langsung antara rambut rontok dgn Pb...tetapi efek dari penimbunan Pb dalam tubuh jauh lebih mengerikan dari sekedar rambut rontok.

Saya juga bertanya-tanya (karena ilmu yg minim..hehe..jarang belajar..otak jd tumpul nih) :
Apakah Pb akan terus menerus tertimbun dalam tubuh?
atau kah akan terekresi keluar dari tubuh?
lalu adakah zat/obat/buah/sayuran yg dapat membantu mempercepat ekresi Pb dari dalam tubuh?
dan kalo memang benar tertimbun dlm tubuh, lalu kenapa ada ambang batas konsumsi Pb (ambang batas ini saya temukan dari file kerja) ?

Sempet bertanya ke sebuah forum, katanya vitamin C bisa membentuk kompleks dengan Pb. Tapi kan Vitamin C sendiri diperlukan oleh tubuh? (atau harus mengkonsumsi vitamin C berlebih,,sehingga Pb terkomplekskan oleh vit C dan terbuang keluar tubuh..hehehe..analisi ngawur)..

Saya masih mencari-cari referensi atau pengetahuan tentang ini..
Siapa tau ada yang bisa menjelaskan dan punya artikel nya..saya akan senang sekali untuk berdiskusi.