Wednesday, February 11, 2009

Asyiknya Payungan Sendirian

Seperti biasa,
banyak kejadian unik di setiap hari,
terutama saat di kendaraan umum atau dijalanan
Kemarin sepanjang jalan menuju tempat kerja,
Seperti biasa *juga* dalam angkot saya melihat lihat keadaan sekitar,
jalan yang macet, angkot yang serobot sana serobot sini..
tak kalah motor yang melawan arus..

Saat itu cuaca sedang hujan gerimis, gerimisnya seperti kalau kita pakai spray minyak wangi,
rintik rintik sekali..

Saya melihat anak anak sekolah, ada yang putih abu, putih biru dan putih merah

Tapi pandangan saya tertuju pada seorang ibu yang membawa payung,
dan menggendong sebuah tas ransel anak anak..

dibelakangnya terlihat seorang anak kecil yang berjalan setengah mengejar
Jaraknya sekitar satu meter dari si ibu, hujan hujanan sambil sesekali berteriak..
"Ma..mama..."
Si ibu terus berjalan, sambil asyik berpayung sendirian..

Kasihan sekali anak itu, belum berumur 9 tahun rasanya..
Saya saja melihat adik saya yang 9 tahun, rasanya tidak tega..
Saya bertanya-tanya, "apa sih yang ada dipikiran ibu itu"..

Tentu saja saya yakin..ibu saya tidak pernah seperti itu..

Hal ini lalu saya kaitkan dengan seringnya saya melihat anak anak muda *berasa tua*
yang nongkrong pinggir jalan, bolos sekolah, kebutkebutan, melakukan hal hal yang tidak membangun..
bahkan cenderung mengganggu kenyamanan orang lain..
tidak kasihankah mereka kepada kedua orang tua mereka yang banting tulang menyekolahkan..memberi makan..
tetapi mungkin juga orangtua bersalah, karena sekedar memberi makan, menyekolahkan, tanpa memberi perhatian lebih..melupakan kasih sayang yang sesungguhnya..

Sebagai contoh, si ibu yang berpayung sendirian meninggalkan anaknya kehujanan di belakangnya..
dia hanya menyekolahkan anaknya, mengantarnya sekolah, memberikan pakaian, makan..
tapi itu kurang lengkap..

Semoga saya/kita bisa menjadi orangtua yg baik suatu saat nanti..
Semoga saya/kita menjadi anak yang berbakti pada orangtua..

10 comments:

RUDI said...

Kita tidak bisa menyalahkan sang Ibu,
Maaf, tahukah kita apa yang sedang dipikirkannya saat itu sehingga jeritan sang anak tak terdengar?

Kita juga tidak bisa menyalahkan remaja-remaja yang sudah sleng itu, sebab kita tidak tahu bagaimana orangtua mereka mungkin juga tidak sempat memikirkan bagaimana cara mendidik anak-anaknya-karena mereka sudah terlalu capek memikirkan bagaimana sulitnya mencari penghasilan.

Sebab dan akibat telah menjadi semacam benang kusut yang sulit terurai.

Hanya kita-kita yang menyadarinya akan berhasil menyelamatkan masa depan anak-anak kita.

(eh, sebaiknya anak-anak kita itu diganti putra-putri kita aja ya? Nanti yang baca bisa salah paham, dikiranya kita sedang merencanakan sebuah rumah tangga lagi. Bisa gawat)

Salam

wening said...

hehehe :)
RCO sebagai note : saya melihat betul kejadian itu, kejadian si anak memamggil,si ibu menengok sebentar lalu terus berjalan (mungkin saya kurang pandai menulis kannya ya..jadi apa yg saya lihat, tidak terungkap kan jelas)

mungkin saja orgtua yg anak nya slenge-an terlalu cape memikirkan nafkah..tetapi gak sedikit juga (saya melihat/mengamati) kebanyakan ibu-ibu bergosip..membeli perhiasan, make-up hanya untuk kepuasan sendiri..sedang anak2 nya kadang hanya dikasi makan ikan asin..

eniwei,
thx sudah mau bertukar pikiran :)

Cheers,

hamidin krazan said...

jangan sebaut dia ibu, kecuali Tukang melahirkan jika dirinya tak diwarnai kasih sayang, perhatand an perjuangan untuk anakd an generasinya

salam kenal

stainly said...

mudah2an bagi para pembaca yg lain baik yg sudah ibu maupun calon ibu bisa menjadi ibu yang seutuhnya...

www.katobengke.com said...

survivors celebrate valentine day ....

Ari RF said...

semoga kita bisa jadi ibu yang lebih baik ya ning chan, pelajaran sekecil apapun sangat berarti :D

Qent said...

gerimisnya mengundang gak??? *mengundang pengen nimpuk Qent* haha..... btw.. bagus postingnya klo Qent pasti gak bisa nulis posting seserius itu.... kebanyakan hal2 yg malu2in yg aku tulis.. haha...

Aya said...

hmm, bisa jadi si anak yang memang lagi pengen main hujan2an... dan tidak mau dilarang oleh mamanya... hehe... sekali2 main hujan bole lah..
mungkin itu yang terlintas dipikiran sang mama..
jadi si mama membiarkan saja *halah, oon mode on ini*

JelajahiDuniaEly said...

nggak mudah memang jadi ortu ya

Mbah Koeng said...

Waduh si ibu mang egois... tp mungkin byk jg sich yg dipikirkannya sehingga ia tdk respon waktu anaknya memanggilnya.